seorang penjual bakso mengeluarkan modal sebesar 1.000.000.00,utk menjalankan usahanya.Dia mematok harga baksonya adalh 8.000.00 perporsi.Jika merencanakan ingi

Diketahui seorang penjual bakso mengeluarkan modal sebesar Rp1.000.000,00.
Harga bakso Rp8.000,00 per porsi.
Dia merencanakan keuntungan minimal Rp250.000,00, sehingga
untung = harga penjualan - harga pembelian (modal)
⇔ 250.000 = harga penjualan - 1.000.000
⇔ harga penjualan = 250.000 + 1.000.000
⇔ harga penjualan = 1.250.000

Jadi, harga penjualan Rp1.250.000,00

Kemudian, harga bakso Rp8.000,00 per porsi, sehingga
jumlah porsi yang di buat adalah
harga penjualan : harga per porsi
⇔ 1.250.000 : 8.000
⇔ 156,25

Jumlah porsi tidak mungkin dalam bentuk desimal.
Kita coba bulatkan ke bawah menjadi 156 porsi, diperoleh
156 x 8.000 = 1.248.000
Harga masih di bawah harga penjualan.

Kita coba bulatkan ke atas menjadi 157 porsi, diperoleh
157 x 8.000 = 1.256.000
Harga di atas harga penjualan.

Jadi, jika dia merencanakan ingin mendapatkan keuntungan minimal Rp250.000,00 dari jualannya tersebut atau harga penjualan minimal Rp1.250.000,00, maka 157 porsi minimal yang harus dibuat.

Diketahui:
Modal:Rp.1.000.000
Harga/porsi:Rp.8.000
Target Keuntungan:Rp.250.000
Penyelesaian:
Rp.1.000.000+Rp.250.000=Rp.1.250.000
Rp.1.250.000÷8=156,25
Dibulatkan menjadi 157 porsi
Jadi porsi minimal bakso tersebut adalah 157+(lebih)