Kimia

Pertanyaan

Tentukan nilai bilangan oksidasi dari masing-masing unsur dalam persamaan reaksi berikut!
1.2NaOH+H2SO4→Na2SO4+2H2O
2.Pb(NO3)2+2KI→PbI2+2KNO3
3.2Fe+6HCI→2FeCI3+3H2
4.I2+H2S→2HI+S
5.ZnS+2HNO3→ZnSO4+N2O+H2O

1 Jawaban

  • Kelas         : X
    Pelajaran   : Kimia
    Kategori     : Redoks
    Kata Kunci : bilangan, oksidasi, biloks, unsur, senyawa, persamaan, reaksi

    Kode : 10.7.9 [Kelas 10 Kimia Bab 9 Redoks]

    Pembahasan

    Bilangan oksidasi dapat berupa bilangan negatif, nol, atau positif. Beberapa aturan bilangan oksidasi meliputi:
    [1]. Bilangan oksidasi unsur bebas atau molekul bebas adalah nol.
    Contoh, Na, Ne, Cl
    ₂, H₂, O₂, dan lain-lain
    [2]. Oksigen (O) dalam suatu senyawa mempunyai bilangan oksidasi -2, kecuali pada senyawa peroksida seperti H₂O₂, BaO₂, NaO, bilangan oksidasi O sama dengan -1. Khusus dalam OF₂, bilangan oksidasi O sama dengan +2 karena F lebih elektronegatif.
    [3]. Hidrogen (H) dalam suatu senyawa memiliki bilangan oksidasi +1, kecuali dalam senyawa hidrida, yakni logam mengikat atom H, bilangan oksidasi H sama dengan +1, seperti pada NaH, MgH₂, LiH.
    [4]. Bilangan oksidasi logam unsur alkali dalam suatu senyawa adalah +1 dan logam unsur alkali tanah adalah +2.
    [5]. Bilangan oksidasi Cl, Br, dan I adalah -1, kecuali saat berikatan dengan oksigen dapat memiliki bilangan oksidasi +1, +3, +5, dan +7. Bilangan oksidasi F hanya -1. 
    [5]. Suatu senyawa netral harus mempunyai penjumlahan bilangan oksidasi unsur-unsurnya sama dengan nol.
    Contoh pada H₂O atau Al₂(SO₄)₃.
    [6]. Suatu senyawa ion bermuatan harus memiliki penjumlahan bilangan oksidasi unsur-unsurnya sama dengan muatan ion. 
    Contoh pada senyawa ion sulfat  atau ammonium 

    Ikuti semua aturan di atas dan diulang-ulang agar lebih memahami dalam mengerjakan soal-soal berikut ini.

    Simak dan pelajari dengan cermat pembahasan di bawah ini.

    ------------
    [Soal No.1]
    [tex]2NaOH+H_2SO_4 \rightarrow Na_2SO_4+2H_2O[/tex]

    Biloks Na di kedua ruas kiri dan kanan adalah sama, yakni +1
    Biloks O di kedua ruas kiri dan kanan adalah sama, yakni -2
    Biloks H di kedua ruas kiri dan kanan adalah sama, yakni +1
    Unsur S terdapat dalam senyawa ion sulfat di kedua ruas. Mari kita cari biloks S pada [tex]SO_4^{2-} [/tex]
    Biloks S + 4(biloks O) = -2
    Biloks S + 4(-2) = -2
    Jadi biloks S di kedua ruas kiri dan kanan adalah sama, yakni +6

    ----------
    [Soal No.2]
    [tex]Pb(NO_3)_2+2KI \rightarrow PbI_2+2KNO_3[/tex]

    Biloks K di kedua ruas kiri dan kanan adalah sama, yakni +1
    Biloks O di kedua ruas kiri dan kanan adalah sama, yakni -2
    Biloks I di kedua ruas kiri dan kanan adalah sama, yakni -1

    Unsur N terdapat dalam senyawa ion nitrat di kedua ruas, kita cari biloks N pada [tex]NO_3^-[/tex]
    Biloks N + 3(biloks O) = -1
    Biloks N + 3(-2) = -1
    Jadi biloks N di kedua ruas kiri dan kanan adalah sama, yakni +5

    Pada senyawa Pb(NO₃)₂, angka indeks 2 di sebelah kanan bawah nitrat merupakan muatan sekaligus bilangan oksidasi Pb. Begitu juga dengan senyawa PbI₂, angka indeks 2 di sebelah kanan I adalah muatan sekaligus bilangan oksidasi Pb. 
    Bukti pada senyawa Pb(NO₃)₂
    ⇒ biloks Pb + 2(biloks N + 3(biloks O)) = 0
    ⇒ biloks Pb + 2(5 + 3(-2)) = 0
    ⇒ biloks Pb + 2(-1) = 0
    ⇒ biloks Pb = +2
    Bukti pada senyawa PbI₂
    ⇒ biloks Pb + 2(biloks I) = 0
    ⇒ biloks Pb + 2(-1) = 0
    ⇒ bilkoks Pb = +2 
    Jadi biloks Pb di kedua ruas kiri dan kanan adalah sama, yakni +2.

    ---------------
    [Soal No.3]
    [tex]2Fe+6HCl \rightarrow 2FeCl_3+3H_2[/tex]

    Biloks H di ruas kiri adalah +1.
    Biloks H di ruas kanan adalah nol, karena bentuk molekul unsur tunggal.
    Biloks Cl di kedua ruas kiri dan kanan adalah sama, yakni -1, selama Cl tidak berikatan dengan O.
    Biloks Fe di ruas kiri adalah nol karena bentuk unsur tunggal.
    Mari kita buktikan biloks Fe pada FeCl₃ sebenarnya sudah sangat jelas sesuai dengan angka indeksnya yaitu +3.
    ⇒ biloks Fe + 3(biloks Cl) = 0
    ⇒ biloks Fe + 3(-1) = 0
    Benar, biloks Fe pada FeCl₃ adalah +3.

    ------------------
    [Soal No.4]
    [tex]I_2+H_2S \rightarrow 2HI+S[/tex]

    Biloks I di ruas kiri adalah nol, karena molekul unsur tunggal.
    Biloks I di ruas kanan adalah -1.
    Biloks H di kedua ruas kiri dan kanan adalah sama, yakni +1.
    Biloks S pada senyawa H₂S adalah -2. Mari kita buktikan,
    ⇒ 2(biloks H) + biloks S = 0
    ⇒ 2(+1) + biloks S = 0
    ⇒ Biloks S = -2
    Sedangkan biloks S di ruas kanan adalah nol, karena bentuk unsur tunggal.

    ------------------
    [Soal No.5]
    ZnS + 2HNO → ZnSO + NO + HO

    Biloks S pada ruas kiri adalah -2.
    Mencari biloks Zn pada ZnS
    ⇒ biloks Zn + biloks Z = 0
    ⇒ biloks Zn + (-2) = 0
    Biloks Zn pada ZnS adalah +2.
    Biloks H di ruas kiri dan kanan adalah sama, yakni +1.
    Biloks O di semua ruas adalah sama, yakni -2.
    Mencari biloks N pada HNO₃
    ⇒ biloks H + biloks N + 3(biloks O) = 0
    ⇒ (+1) + biloks N + 3(-2) = 0
    Biloks N pada HNO₃ adalah +5.
    Biloks S di ruas kanan pada senyawa ion sulfat tetap +6, simak soal no.1 di atas.
    Mencari biloks Zn pada ZnSO₄
    ⇒ biloks Zn + biloks S + 4(biloks O) = 0
    ⇒ biloks Zn + (+6) + 4(-2) = 0
    Biloks Zn pada ZnSO₄ adalah +2, sama dengan biloks Zn di ruas kiri.
    Terakhir, mencari biloks N pada N₂O.
    ⇒ 2(biloks N) + biloks O = 0
    ⇒ 2(biloks N) + (-2) = 0
    Biloks N pada N₂O sebesar +1, berbeda dengan biloks N di ruas kiri.

    ___________________

    Simak contoh-contoh penentuan bilangan oksidasi lainnya
    brainly.co.id/tugas/2032425
    brainly.co.id/tugas/760774
    https://brainly.co.id/tugas/14152666

Pertanyaan Lainnya